Jumat, 30 Maret 2018

Memori


Sekelebatan memori itu muncul
Tentang indahnya masa masa sekolah
Tentang indahnya ebersamaan
Tentang persahabatan yang terjalin

Bisakah kita ulang semuanya
Rasanya begitu indah
Antara aku, kita, dan mereka
Sampai-sampai aku tak mau melupakan semuanya
       
Aku hanya ingin berpesan kawan
Tetaplah menjadi diri sendiri
Tetaplah menjadi seseorang yang aku kenal
Jangan lupa aku...


* Noventri Kusuma


Perpisahan


Hari demi hari terus terlewati
Embun yang menjadi teman pagi 
Langit yang menjadi saksi
Perjuangan yang menjadi bukti
                        Ada duka yang menyelimuti
                        Ada keceriaan yang membayangi
                        Ada kebahagiaan yang tak terkira
                        Ada kenangan yang membekas
Teman . . .
Tiga tahun lamanya telah berlalu
Pencarian ilmu dan jati diri
Meraih prestasi untuk masa depan
                        Teman . . .
Jangan lupakan semua kisah yang pernah kita jalani
                        Simpan baik-baik dalam hati sanubari
                        Dan kenanglah dalam memori
Setiap pertemuan sejatinya pasti ada perpisahan
Namun, perpisahan bukanlah akhir dari segalanya
Jangan jadikan perpisahan untuk mengakhiri sebuah pertemuan
Tapi, jadikan momen ini untuk menggenggam keberhasilan

* Noventri Kusuma




Hujan


Hujan selalu datang walau sudah jatuh berkali-kali.
Karena hujan selalu mencoba dan tidak pernah putus asa.
Hujan turun tanpa mengenal waktu,

Entah itu malam, pagi, siang, atau sore.
Karena hujan adalah rezeki yang dibagikan,
Oleh Sang Pencipta dan patut disyukuri.

Aroma petrichor  hujan yang begitu menenangkan.
Karena sebaiknya kita senang ketika hujan datang dan pergi
Selalu membawa rasa senang. Datang untuk membasahi bumi,
Han pergi dengan meninggalkan pelangi.

Mungkin banyak orang mengeluh ketika hujan datang
Disaat waktu yang tidak tepat.
Tapi hujan tetap datang,karena hujan tahu
Bumi masih membutuhkannya dan masih ada orang yang menyukainya

* Noventri Kusuma






Benci




Rasa yang timbul akibat ketidaksukaan kita terhadap sesuatu.
Bisa karena seseorang, karena suatu benda,
Atau karena kenangan yang buruk.

Bila ada yang membenci kita, biarkanlah.
Bila kita ikut membenci mereka,
Apa bedanya kita dengan mereka.

Biarlah Sang Pencipta yang membalasnya.
Kita hanya perlu berdo’a dan bersabar.

* Noventri Kusuma
                                    


Hardware, Software, dan Brainware